WANNA LIKE A BUTTERFLY....:)

Selasa, 17 Mei 2011

penyesalan yang percuma....





entah apa yang ada di pikiranmu dulu...
merasa memiliki ku dan berbuat sesuka hatimu tanpa menghargai aku yang selalu berusaha menjaga perasaanmu...
aku memang mencintaimu dengan hatiku dulu, tapi kamu tidak pernah melakukan hal yang sama...
kamu yang membuatku mengisolasi diriku dari orang2 di sekitarku, kamu yang membuatku merasa bagai terkurung dalam penjara yang berdinding sangat tebal, mengekangku dalam sebuah sangkar yang sangat kecil, sedangkan kamu bebas berterbangan di luar sana, mendekati bunga2 cantik tanpa mempedulikanku....

Tahukah kamu?betapa perihnya hati ini ketika beberapa kesempatan yg telah aku berikan kamu sia2kan...
karena semua itulah aku memberontak, ingin sekali meninggalkan semua itu,.,..
sekarang, aku sudah bebas, bebas berterbangan kemanapun sesuka ku, dan aku pun terus mengepakkan sayapku menjauh darimu yang tak pernah mengerti betapa sesaknya terkurung dalam sangkar yang sempit itu...aku terus mengepakkan sayapku agar menjadi burung yang indah kelak....

Sekarang, aku sudah hidup dalam kebahagiaan yang sebenarnya...bahagia karena orang lain, bukan kamu pastinya,,,
entah kenapa kamu masih terus mengejarku sampai sekarang, perlu kamu tahu, aku memang sangat mencintaimu dan sangat membutuhkanmu, tapi itu dulu sebelum hatiku terbuka, dan aku menyadari semuanya...
Kini, sudah tidak ada gunanya kamu mengucapkan penyesalan berkali-kali, tidak ada gunanya kamu berjanji akan berubah, tidak ada gunanya kamu mengingatkan memory2 yang telah kita buat bersama selama beberapa tahun, tidak ada gunanya kamu memintaku untuk kembali padamu, karena perlu kamu tahu, hati yang tersakiti berkali-kali bisa merasakan sakit yang luar biasa, dan sebisa mungkin menghindari hal yang membuatnya sakit itu...memang penyesalan itu ada di akhir, dan aku sudah sering mengingatkanmu akan hal itu dulu....Jangan salahkan aku ketika aku tidak mempedulikanmu sama sekali, karena kamulah yang membuatku menjadi seperti ini...

Sabtu, 07 Mei 2011

Sedikit Cerita Tentang Anak Jalanan...

Setiap hari, ketika berhenti perempatan lampu merah itu, selalu kulihat anak-anak kecil sedang menghampiri mobil dan motor yang sedang berhenti di situ, dengan muka lusuhnya mereka mengelap kaca2 mobil dan meminta uang kepada orang2 yang dihampirinya itu. Kadang ada yang baik hati memberinya uang, dan tidak jarang mereka ditolak mentah2 dan dicela.
Entah apa yang ada di pikiran mereka saat itu, mereka setiap hari di jalanan hanya untuk meminta uang demi memenuhi kebutuhan mereka.Setiap hari mereka harus berjuang menahan panasnya matahari, dinginnya malam hari, dan basahnya air hujan. Disaat anak sebaya mereka bangun pagi untuk pergi sekolah menuntun ilmu, mereka bangun pagi untuk mencari uang demi menyambung hidupnya.
Pernah suatu hari aku dihampiri oleh seorang anak kecil, dengan lemasnya dan muka memelasnya serta baju kotornya dia bertanya :
anak :" Kak, minta permen dong, punya ga?"
aku     :"aduhh, engga ada permen dek, uang aja mau?"
anak   :"Aku pengen permen kak, pengen banget, ga pengen uang..."
aku    :"iya udah, kakak kasih uang terus buat beli permen dek, gimana?"
anak   :"engga bisa kak, uangnya nanti disetorin ke ibu, engga boleh buat beli permen..."
aku    :"iya sudah, udah mau lampu hijau ini, kakak kasih uang aja ya, disimpan adek jgn disetorin ke ibu..:"
anak  :"ya sudah deh tidak apa apa, padahal aku cuma pengen permen, makasih ya kak,,,"
[sambil tersenyum, anak itu berjalan ke trotoar]
Miris sekali aku melihatnya, kasihan, tidak seharusnya mereka ada di tempat itu siang itu, mereka harusnya ada di sekolah dan sedang tertawa bahagia bermain dengan teman sebayanya. Atau harusnya mereka ada di rumah sedang tidur dengan nyenyaknya setelah kenyang melahap makan siang yang disediakan ibunya. Akan tetapi kenyataanya tidak seperti itu, mereka ada di jalanan yang panas, penuh debu untuk mencari rezeki. Setelah kejadian itu, aku berpikir dan bersyukur sekali karena setiap aku menginginkan sesuatu, selalu terpenuhi, tidak seperti anak itu yang hanya ingin makan permen saja tidak bisa, harus memelas, meminta ke orang lain.
Bersyukur sekali aku tidak perlu hidup di jalanan seperti mereka, aku masih dicukupkan dalam segala hal oleh Alloh SWT. Alhamdulillah...:)